MITEKAITE – Meski saat ini tato dikenal sebagai tren fashion untuk kalangan muda. Akan tetapi, ada beberapa jenis tato tradisional suku di Indonesia yang sudah ada dari jaman nenek moyang. Mereka masih melestarikan peninggalan nenek moyang berupa tato tersebut.
Tato sudah muncul di kalangan suku-suku ini sebagai simbol dan ritual komunitas adat. Bahkan ada beberapa yang menganggapnya sebagai ritual sebuah suku hingga status sosial. Tak hanya identitas diri, beberapa suku di dunia juga menganggap tato sebagai simbol kecantikan.
Berikut rangkuman 4 suku di Indonesia yang menjadikan tato sebagai identitas diri.
Suku Mentawai – Sumatera Barat, Indonesia
Pertama, suku yang melestarikan tato adalah suku Mentawai dari Sumatera Barat. Tato dari suku Mentawai bahkan dinobatkan sebagai tato tertua di dunia dan mengalahkan tato Mesir. Dinamakan Titi dan sudah ada sejak 1500-5000 SM.
Orang yang pintar dalam melukis tato tubuh disebut sebagai Spatiti atau Sipaniti. Tradisi ini merupakan budaya dan digunakan sebagai simbol serta tanda pengenal bagi pemegang profesi misalnya ahli pemanah, ahli pengobatan, pangkat dan lain sebagainya.
Motif dari tato Mentawai ini sebagian besar berupa tumbuhan, hewan, batu, busur, mata kail, tempat sagu hingga binatang ternak. Lambang tersebut menjadi keseimbangan alam dan keindahan. Jarum yang dipakai untu tato dibuat dari tulang hewan atau kayu karai yang dibuat runcing.
Suku Dayak – Kalimantan, Indonesia
Sebagian suku asli Kalimantan yakni Dayak, tato merupakan bagian yang tak terpisahkan. Di tubuh mereka selalu tergambar tato yang merupakan tradisi dari nenek moyang. Selain itu juga dianggap sakral dan erat dengan ritual atau prosesi masyarakat Dayak.
Bagi mereka, tato berfungsi sebagai penanda kepemilikan, keberanian, perantau ulung, sampai penanda kelas sosial. Sementara itu, bagi kaum perempuan tato ini memiliki arti dirinya siap menikah. Makna tato di suku Dayak sangat dekat dengan kekuatan.
Tak jarang, tato tersebut diukir di tubuh para kepala suku sebagai bentuk penanda bahwa ia adalah pemimpin dan raja di kelompoknya.
Suku Moi – Papua, Indonesia
Selanjutnya ada tato dari suku Moi Sorong, Papua Barat. Dikenal dengan suku yang memiliki budaya mentato tubuhnya, suku Moi telah melestarikan sejak 1500 SM. Peninggalan nenek moyang ini sudah dimulai sejak zaman Neolitikum.
Motif yang biasa digunakan oleh suku Moi Papua adalah garis geometris dan melingkar. Biasanya juga disertai titik-titik yang membentuk segitiga kerucut. Sementara bagian tubuh biasa yang ditato adalah betis, pipi, kelopak mata, punggung dan pinggul.
Sekarang seni tato di Suku Moi telah jarang dilakukan oleh generasi muda karena dianggap kuno. Sehingga budaya ini diprediksi bisa saja hilang jika tidak ada lagi yang mau melestarikannya.
Suku Maori – Selandia Baru
Berikutnya ada Suku Maori dari Selandia Baru. Suku ini memiliki ciri khas tato di tubuhnya. Tak hanya di tubuh tapi mereka juga menggambar wajah dengan sebutan Mako.
Pertama kali seni tato Maori ini dikenal dunia saat penjelajah Inggris Captain James Cook mendarat di Selandia Baru pada 1769. Dengan dibawanya kepala suku, Hongi ke Inggris untuk membantu menerjemahkan Injil ke bahasa Lokal.
Sejak saat itu, tato Maori dikenal dunia dan menjadi identitas suku di Selandia Baru. Banyak penduduk suku ini yang melukis di wajahnya. Bahkan seluruh wajah nyaris semuanya tertutup dengan tato. Mako menjadi simbol pangkat militer, status sosial dan prestise bagi suku Maori.
Mereka juga menganggap tato sangat dihormati dan disakralkan. Sebab, Mako dianggap sebagai ritual kedewasaan bagi penduduknya yang beranjak dewasa.
Demikian informasi mengenai beberapa jenis Tato Tradisional suku di Indonesia dan dunia. Apakah kamu sudah tahu semua tato yang dimiliki oleh suku tersebut?(redaksi: deposit pulsa tanpa potongan )